Apa yang membedakan krisis iklim dengan krisi lingkungan
Selamat datang di Cerita “Dunia Yang Berubah, Panas Yang tidak Bisa diungkapkan”. Yang membahas isu-isu perubahan iklim dengan cara yang mudah dipahami.
Hari ini, kita bahas pertanyaan yang sering muncul: “Emangnya krisis iklim beda ya sama krisis lingkungan?”
Jawabannya: Beda!
Dan di episode ini, saya akan jelaskan perbedaan mendasarnya — bukan bermaksud lain selain agar lebih mudah dipahami, lebih peduli, dan tahu harus bertindak di mana.
Apa Itu Krisis Lingkungan?
Kita mulai dari istilah yang lebih umum: krisis lingkungan.
Krisis lingkungan adalah gangguan serius terhadap lingkungan hidup — baik air, udara, tanah, hutan, keanekaragaman hayati, atau ekosistem lainnya.
Misalnya pencemaran sungai karena limbah pabrik, penebangan hutan liar, sampah plastik menumpuk di laut atau punahnya satwa karena kehilangan habitat
Semua ini adalah masalah serius. Tapi umumnya bersifat lokal atau regional, dan dampaknya cenderung terbatas pada wilayah tertentu — meskipun bisa parah.
Dan krisis lingkungan bisa terjadi tanpa perubahan iklim. Jadi mereka bukan hal yang sama.
Apa Itu Krisis Iklim?
Lalu, apa itu krisis iklim.
Krisis iklim adalah akibat dari pemanasan global jangka panjang yang disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca — terutama dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas.
Efeknya bergam. Misalnya Kenaikan suhu global, Perubahan pola cuaca ekstrem, Kekeringan Panjang, Banjir lebih sering, Mencairnya es di kutub, Naiknya permukaan laut, Gangguan pada sistem pangan dan air
Yang membedakan dengan krisis lingkungan adalah bahwa krisis iklim bersifat global, dampaknya terhubung lintas negara dan pemicunya sangat sistemik seperti ekonomi, energi, konsumsi, dan politik.
Apa Hubungan Keduanya?
Jadi, apakah krisis iklim dan krisis lingkungan saling terkait?
Jawabannya, betul. Sangat terkait satu sama lain.
Misalnya hutan hutan ditebang akan mengakibatkan lingkungan yang rusak.
Bila ditebang secara masif maka karbon yang tersimpan di lantai hutan akan terlepas ke atsmosfer, dan karbon yang diudara tidak bisa diserap. Ini akan memperparah perubahan iklim.
Limbah plastic di laut adalah pencemaran lingkungan. Namun proses produksi plastic yang berbasis bahan bakar fosil akan menyumbang emisi gas rumah kaca.
Jadi, banyak krisis lingkungan yang mempercepat krisis iklim.
Tapi tidak semua krisis lingkungan adalah bagian dari krisis iklim.
Kenapa Ini Penting?
Kenapa kita perlu membedakannya?
Karena solusinya beda.
Krisis lingkungan bisa diselesaikan lewat kebijakan lokal, seperti regulasi limbah, rehabilitasi lahan, atau edukasi sampah.
Tapi krisis iklim butuh transformasi sistemik global seperti Transisi energi bersih, reformasi ekonomi ekstraktif, perubahan pola konsumsi hingga dibutuhkan tekanan politik internasional
Hal yang paling penting adalah bahwa krisis iklim memperburuk semua krisis lingkungan yang ada.
Indonesia sendiri ada dalam dua krisis ini.
Masalah lingkungan local dari mulai pencemaran, deforestasi hingga krisis air.
Sementara krisis iklim global, kita mengalami kenaikan suhu rata-rata, tenggelamnya wilayah pesisir, perubahan musim tanam, perubahan waktu melaut dan banyak lagi.
Jadi genk….
Krisis lingkungan dan krisis iklim adalah dua hal berbeda — tapi saling berkaitan.
Kita membutuhkan solusi lokal untuk masalah lingkungan, dan aksi kolektif global untuk menghentikan krisis iklim.
Terima kasih sudah hadir pada episode ini. Jangan lupa bagikan ke temanmu, karena semakin banyak yang paham, semakin besar peluang kita membuat perubahan.
Sampai jumpa di episode berikutnya dari Cerita Kopi, Dunia Yang Berubah, Panas Yang Tidak Bisa Diabaikan
Leave a Reply