Pohon mengatasi krisis iklim — kalimat ini sering kita dengar, tapi jarang benar-benar kita hayati. Di tengah berita buruk soal suhu global dan polusi karbon, ada sesuatu yang sederhana namun luar biasa: menanam pohon masih menjadi salah satu cara paling efektif dan murah untuk melawan perubahan iklim. Bukan karena pohon ajaib, tapi karena mereka tahu cara bekerja tanpa henti — menyerap karbon dioksida dari udara, menenangkannya di akar, dan mengembalikannya menjadi kehidupan.
Menanam Harapan, Bukan Sekadar Pohon
Ilmuwan dari ETH Zürich memperkirakan bahwa bumi masih punya sekitar 1,7 miliar hektar lahan kosong yang bisa menjadi rumah bagi 1,2 triliun pohon baru tanpa mengganggu wilayah pertanian dan perkotaan. Bayangkan: jika pohon-pohon itu tumbuh, mereka bisa menyerap hingga sepertiga dari seluruh emisi karbon manusia yang kini menggantung di atmosfer.
Baca Juga Pohon di Jalanan Membuat Kesehatan Lebih Baik
Profesor Tom Crowther, peneliti utama studi ini, menyebut penanaman dan restorasi hutan bukan hanya solusi, tapi mungkin solusi paling kuat dan paling realistis dalam menghadapi perubahan iklim. Ia berkata:
“Yang mengejutkan saya adalah skalanya. Restorasi bukan sekadar ide hijau di daftar solusi, tapi fondasi utama untuk menahan laju krisis iklim.”
Dan yang paling menarik — kita semua bisa berperan. Tidak perlu jadi ilmuwan, pejabat, atau aktivis besar. Setiap orang bisa menanam satu pohon, atau mendukung organisasi yang melakukannya. Sebab ketika pohon tumbuh, harapan juga ikut tumbuh.
Tantangan Bonn: Janji yang Harus Ditepati
Salah satu gerakan besar dunia adalah Tantangan Bonn — upaya global yang diikuti lebih dari 40 negara untuk memulihkan 350 juta hektar hutan hingga tahun 2030. Tapi laporan terbaru menunjukkan, sebagian besar negara belum mampu menanam setengah dari targetnya.
baca juga Manfaat Menanam Pohon Kabar baiknya, penelitian seperti milik Crowther membuka jalan: kita tahu di mana lahan itu berada, berapa banyak pohon yang bisa tumbuh, dan bagaimana menanamnya tanpa merusak keseimbangan alam. Artinya, masih ada waktu untuk memperbaiki arah — kalau kita mau.
Solusi Iklim yang Tumbuh dari Tanah
Di tengah wacana mahalnya transisi energi dan rumitnya politik karbon, menanam pohon menawarkan sesuatu yang lain: kesederhanaan. Penyimpanan karbon melalui pepohonan bukan hanya soal sains, tapi juga soal hubungan manusia dengan bumi. Ia mengingatkan kita bahwa solusi tidak selalu datang dari ruang rapat — kadang, ia tumbuh pelan di tanah, disirami oleh keikhlasan.
Menanam pohon bukan akhir dari perjuangan, tapi langkah kecil menuju dunia yang lebih seimbang. Dan setiap akar yang menembus tanah adalah bukti bahwa harapan masih hidup — meski dunia sedang panas.“Yang mengejutkan saya adalah skalanya. Saya pikir restorasi akan berada di 10 besar, tetapi itu jauh lebih kuat daripada semua solusi perubahan iklim lainnya yang diusulkan.”
Prof Tom Crowther juga menyebutkan bahwa meskipun restorasi hutan diperkirakan akan memakan waktu 50-100 tahun untuk memiliki efek penuh menghilangkan 200bn ton karbon namun penanaman pohon adalah metode yang tersedia dan yang termurah dan kita semua bisa terlibat. Individu dapat membuat dampak nyata dengan menanam pohon sendiri dan menyumbang ke organisasi restorasi hutan, tambahnya.
Tantangan Bonn Untuk Pohon Mengatasi Krisis Iklim
Inisiatif penanaman pohon sudah ada, termasuk Tantangan Bonn, yang didukung oleh 48 negara, yang bertujuan untuk memulihkan 350 juta hektar hutan pada tahun 2030.
Namun penelitian juga menunjukkan bahwa bayak negara yang berkomitment tersebut hanya berencana melakukan pemulihan kurang dari separuh dari yang ditargetkan. hasil penelitian ini akan menjadi peluang bagi negara-negara itu untuk melakukannya dengan benar.

























Leave a Reply