Solusi Kecil, Dampak Besar terhadap Sampah Plastik

Solusi Kecil, Dampak Besar terhadap Sampah Plastik

Solusi tehadap sampah plastik pada dasarnya sangat mudah dan tidakperlu melakuka sesuati yang rumit.

“Pernah lihat puzzle raksasa? Satu kepingan kecil memang terlihat sepele. Tapi kalau semua orang menyumbang satu keping, gambar besarnya jadi lengkap. Begitu juga dengan solusi plastik—mulai dari langkah kecil, hasilnya bisa besar.”

Setelah kita membahas banjir plastik, laut yang tercemar, hingga mikroplastik di tubuh kita, sekarang waktunya bicara soal solusi.

Faktanya, kita tidak perlu langsung jadi “pahlawan tanpa plastik”. Yang kita butuhkan justru langkah kecil, tapi konsisten.

Misalnya, membawa tumbler sendiri saat beli kopi. Atau pakai tas kain lipat di dompet, supaya nggak perlu ambil kantong plastik di warung. Bahkan sekadar bilang, “nggak usah pakai sedotan, Mbak”—itu sudah mengurangi satu potong plastik sekali pakai.

Kalau diibaratkan, ini seperti menabung receh seratus rupiah setiap hari. Awalnya terlihat remeh, tapi lama-lama bisa jadi tabungan besar. Begitu juga dengan mengurangi plastik: kalau jutaan orang lakukan hal kecil yang sama, hasilnya bisa luar biasa.

Data menunjukkan, kalau setiap orang Indonesia mengurangi hanya 1 kantong plastik per minggu, dalam setahun kita bisa mencegah lebih dari 260 juta kantong plastik berakhir jadi sampah. Itu setara menutup satu “gunung plastik” ukuran Tugu Monas.

Dan jangan lupa, solusi juga datang dari komunitas. Gerakan bersih sungai, bank sampah, hingga kebijakan pemerintah yang melarang kantong plastik sekali pakai. Ibarat main bola, nggak bisa hanya satu orang yang jadi kiper; kita butuh semua tim main bersama.

Jadi, mari kita tanya pada diri sendiri: kepingan puzzle apa yang bisa kamu taruh hari ini? Tumbler di tas? Tas kain di motor? Atau sekadar bilang “tidak” pada plastik sekali pakai?
Karena ketika semua kepingan itu digabung, gambarnya adalah bumi yang lebih bersih—dan hidup yang lebih sehat untuk kita semua.

Solusi tehadap sampah plastik pada dasarnya sangat mudah dan tidak perlu melakukan sesuati yang rumit. Yang kita butuhkan justru langkah kecil, tapi konsisten.