Cara mengurangi polusi plastik sekali pakai

cara mengurangi sampah plastik sekali pakai
Sanpah plastik telah mengancam kenyamanan dan kesehatan hidup manusia

Cara mengurangi polusi plastik sekali pakai dapat dijadikan acuan bagi kita mengingat jumlah sampah yang ada disekeliling kita dan yang berakhir di lautan akan menjadi ancaman baru bagi eksistensi manusia.

Plastik sekali pakai sering kali berakhir di tempat pembuangan sampah, sungai, laut, dan area alami lainnya. Ini dapat menyebabkan pencemaran yang serius dan merusak ekosistem. Plastik juga dapat melepaskan bahan kimia berbahaya ke dalam tanah dan air yang dapat mencemari makanan dan sumber air kita, berpotensi membahayakan kesehatan manusia dan hewan.

Selengkapnya :Polusi plastik di laut

Itu sebabnya, mengurangi sampah plastik sekali pakai adalah langkah penting untuk melindungi planet kita dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Produk plastik sekali pakai meliputi wadah makanan dan minuman yang terbuat dari plastik dan polistiren, botol, sedotan, gelas, peralatan makan, dan kantong plastik sekali pakai yang dirancang untuk atau dimaksudkan untuk digunakan satu kali dan dibuang.

Selengkapnya: Nanoplastik ditubuh manusia

Berikut adalah cara mengurangi polusi plastik sekali pakai

Menyediakan Stasiun Pengisian Botol Air Tambahan

Tindakan prioritas di seluruh biro dan kantor adalah menyediakan tempat pengisian botol air tambahan untuk staf dan pengunjung. Stasiun-stasiun ini memberikan alternatif penting dibandingkan membeli atau membawa botol air plastik sekali pakai.

Diberbagai negara, stasiun pengisian air minum telah didirikan dibanyak tempat seperti taman nasional, kantor pemerintahan, ruang publik dan banyak lagi. Ini akan mendorong orang untuk mengurangi pembelian air minum dalam kemasan.

Daur Ulang dan Pengolahan Sampah

Masalah sampah bukan masalah sepele. Berkaca dari kasus gagalnya pengelolaan sampah di berbagai kota besar seperti Bandung dan Pekanbaru beberapa waktu lalu kita bisa melihat bagaimana ini akan menjadi masalah yang sangat serius. Bukan dikemudian hari namun hari ketika tempat pembuangan akhir gagal menerima pasokan sampah.

Ada berbagai kota yang berhasil mengolah sampah dengan baik. Bukan sekedar digali lalu ditimbun namun dikelola dengan baik dan menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi. Di TPA Bantar Gebang saja, proses daur ulang sampah oleh para pemulung menciptakan perputaran uang lebih dari 30 miliyar seharinya.

Ada salah kaprah umum, seakan sampah adalah tanggung jawab dan urusan konsumen, masyarakat, dan pemerintah. Seharusnya, tanggung jawab penanganan dan pengelolaan sampah dimulai dari hulu produksi oleh produsen.

Ini cara pikir keliru yang lebih menonjolkan pendekatan the end of pipe treatment: urusan sampah dan limbah adalah urusan di ujung pipa rantai produksi, rantai pasok, dan rantai konsumsi.

Padahal, seharusnya, tanggung jawab penanganan dan pengelolaan sampah dimulai dari hulu produksi oleh produsen, yang dalam model ekonomi sirkuler dikenal sebagai extended producer responsibility (EPR).

Sejak awal pemilihan proses produksi di industri, produsen harus memilih bahan baku dengan visi mengurangi, bahkan meniadakan sampah, demi keberlanjutan ekonomi (profit) dan ekosistem alam. Untuk itu, pertama, sejak awal dipilih bahan baku yang masuk kategori biologis, yaitu yang mudah terurai di alam.

Kalaupun tak ada alternatif bahan baku biologis, apa boleh buat tetap memilih bahan baku teknis yang tak mudah terurai di alam (baja, besi, kaca, plastik, bahan-bahan kimia, misalnya), tetapi dengan menerapkan secara ketat prinsip 5 R (reduce, reuse, recycle, repair, refurnish).

Bermitra dengan Penyedia Layanan Komersial

Departemen ini bekerja sama dengan penyedia layanan makanan, penjual suvenir, dan pemegang konsesi/kontraktor lainnya untuk mengurangi penjualan plastik sekali pakai di lahan yang dikelola Departemen. Mulai dari kampanye untuk bebas sedotan plastik, hingga penghapusan kantong plastik di toko ritel dan wadah perlengkapan mandi sekali pakai di kamar hotel, Departemen ini bekerja sama dengan mitra swasta untuk mengurangi produk plastik sekali pakai melalui kebijakan dan proses kontrak/pengadaan.

Beberapa contoh gerakan yang bisa diambil sebagai contoh misalnya:

  • Taman Nasional Yosemite menghapuskan penjualan semua wadah minuman plastik sekali pakai pada tahun 2022. Taman Nasional ini juga mengambil langkah untuk mengurangi penggunaan bungkus plastik dan kemasan plastik serta mempromosikan botol air yang dapat digunakan kembali.
  • Survei Geologi A.S. (USGS) memperbarui kebijakan akuisisi dan hibahnya untuk memasukkan operasi berkelanjutan dan pengurangan produk plastik sekali pakai.
  • Biro Pendidikan India mengembangkan panduan untuk membatasi pembelian plastik sekali pakai oleh karyawannya melalui kartu pembelian pemerintah.
  • National Park Service (NPS) merevisi kriteria yang digunakan untuk memilih kontrak konsesi dengan memasukkan evaluasi praktik berkelanjutan seperti konservasi energi dan limbah, termasuk pendidikan tentang cara mengurangi pengadaan dan penggunaan plastik sekali pakai.
  • Fish and Wildlife Service (FWS) Amerika sedang merevisi kebijakan konsesinya dengan tujuan menghilangkan plastik sekali pakai dari semua operasi konsesi. FWS telah berkomitmen untuk menghilangkan penjualan botol plastik sekali pakai di 25% suaka margasatwa nasional dan pusat pengunjung pembenihan ikan nasional pada akhir tahun 2024.
  • Di lokasi mereka di Sterling, VA, Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan dan Biro Manajemen Energi Laut menghilangkan wadah plastik sekali pakai dari mesin penjual otomatis.

Pembersihan Sampah Plastik di Sungai dan Pesisir

Pembersihan rutin perlu dilakukan di tempat perlindungan satwa liar nasional pesisir, pulau-pulau di dalam monumen laut nasional, pantai nasional, dan lahan pesisir lain yang dikelola Departemen yang menyimpan sampah laut, termasuk plastik. Departemen ini bekerja dengan ratusan kelompok sukarelawan di seluruh negeri untuk mengoordinasikan acara pembersihan sampah, yang banyak di antaranya dilakukan di pantai dan secara khusus menargetkan polusi plastik.

Contoh menarik dalam bidang ini adalah kemitraan lima tahun (2020-2025) antara NPS dan National Oceanic and Atmospheric Administration Marine Debris Program untuk meningkatkan kesadaran tentang sumber dan dampak sampah laut dan mendorong individu untuk mengambil tindakan untuk mencegah sampah laut. polusi plastik, sehingga membuka peluang penjangkauan di 15 taman pesisir.

Pesan untuk Mengubah Perilaku Publik

Salah satu peluang terbesar bagi negara untuk mengurangi polusi plastik adalah dengan memanfaatkan pengalaman pengunjung, klien, dan pemangku kepentingan lainnya di lahan yang dikelola negara.

Seluruh Rencana Pengadaan Barang Berkelanjutan menjawab peluang untuk mengubah perilaku masyarakat untuk mengurangi produk plastik sekali pakai, termasuk pengumpulan data, program pendidikan, papan tanda, dan materi informasi lainnya. Sebagai contoh, Rencana Taman Hijau edisi ketiga yang baru-baru ini dirilis oleh Dinas Taman Nasional di sebuah negara yang memberikan kerangka kerja untuk memenuhi tujuan keberlanjutan termasuk pengadaan berkelanjutan dan penghapusan plastik sekali pakai secara bertahap.

Cara mengurangi polusi plastik sekali pakai memabg tidak bisa dilakukan secara langsung dan tiba-tiba. Belajar dari kasus tabung gas 3kg yang dilaksanakan tanpa infrastruktur memadai, Cara mengurangi polusi plastik sekali pakai juga butuh sebuah infrastruktur yang memadai sebelum diterapkan secara langsung kepada masyarakat.