Negara bicara atas nama “kita” di forum iklim. Tapi ketika banjir datang dan panen hancur, siapa sebenarnya yang disuruh menanggung resikonya?
Saat nama Indonesia dibacakan di panggung COP30, bukan sebagai “climate leader”, tapi sebagai *Fossil of the Day*. Pertanyaannya: kita marah sebentar, atau mau berubah?
Di balik janji hijau dan komitmen nol deforestasi, hutan tetap tumbang. Pelakunya sama, hanya narasinya yang berganti warna.
PLTN di Pulau Kelasa menjadi simbol bagaimana riset kehilangan nurani—bukan menjawab realita warga, tapi menjual legitimasi untuk kekuasaan dan proyek berisiko.

































Punya pertanyaan?
Kunjungi mediasosial kami atau Hubungi kami dan kami akan kembali ke anda secapat yang kami bisa.