Perbedaan Cuaca Iklim dan Bencana sepertinya menarik untuk dibahas. Terlihat sederhana, tapi sering bikin bingung. Sederhana karena kita sebetulnya sudah paham perbedaannya namun seringkali pula kita dibikin bingung penempatannya.
Apa bedanya cuaca, iklim, dan bencana?
Karena percaya atau nggak, banyak orang masih mengira bahwa hujan besar itu adalah “perubahan iklim”, atau bahwa suhu panas hari ini adalah “bencana iklim”.
Yuk kita bahas bareng-bareng — biar enggak salah paham dan bisa lebih peduli!
Apa itu Cuaca?
Pertama, kita mulai dari yang paling sering kita alami: cuaca.
Cuaca adalah kondisi atmosfer di satu tempat dan waktu tertentu. Bisa berupa panas, hujan, berawan, angin, atau kelembapan. Cuaca berubah-ubah setiap hari, bahkan setiap jam.
Misalnya, pagi ini cerah, siangnya mendung,, malamnya hujan besoknya kebakaran hutan dan lusanya banjir. Itu semua adalah cuaca. Kecuali yang dua terakhir, itu mah pinter-pinter saya aja nambahin.
Contoh lainnya misalnya suhu 32 derajat di Jakarta hari ini, Hujan deras di Bandung sore kemarin atau angin kencang di pesisir utara Jawa. Ini masuk dalam kategori cuaca.
Cuaca bersifat dinamis dan bisa berubah dalam hitungan jam.
Lalu, Apa Itu Iklim?
Kalau cuaca itu bersifat harian, iklim adalah rata-rata cuaca dalam jangka waktu lama. Para ahli sepakat untuk menentukan waktu iklim minimal 30 tahun!
Iklim memberi gambaran umum soal pola cuaca di suatu wilayah.
Misalnya, Indonesia punya iklim tropis: panas, lembap, dan curah hujan tinggi sepanjang tahun.
Sementara negara seperti Arab Saudi punya iklim gurun: panas dan kering, jarang hujan.
Badan Meteorologi Dunia, WMO, menyebutkan bahwa iklim dikaji lewat data suhu, curah hujan, kelembapan, dan angin selama puluhan tahun.
Dan perubahan iklim itu terjadi bukan karena satu atau dua hari cuaca ekstrem, tapi karena tren jangka panjang yang mengubah pola-pola ini.
Terus, Apa Itu Bencana?
Bencana itu beda lagi.
Bencana adalah kejadian ekstrem yang menyebabkan kerusakan besar pada infrastuktur atau korban jiwa.
Bencana bisa _eletu dari alam — seperti gempa bumi, tsunami, gunung _eletus — tapi banyak bencana yang berkaitan erat dengan cuaca dan iklim.
Misalnya banjir besar karena hujan ekstrem atau karena berubahnya fungsi lahan, kebakaran hutan karena dibakar perusahaan, gelombang panas yang bikin orang sakit bahkan meninggal. Ini semua adalah bencana. Bisa karena secara alami atau karena campur tangan manusia. Meletusnya gunung berapi atau gempa tentu tidak ada campur tangan manusia disitu.
Menurut BNPB, sepanjang tahun 2023 saja, lebih dari 90% bencana di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi — artinya terkait dengan air, hujan, angin, dan cuaca ekstrem.
Dan menurut laporan KLHK, banjir dan tanah longsor adalah dua bencana paling sering terjadi di Indonesia. Setiap tahun, puluhan ribu warga harus mengungsi karena hal ini.
Apa Hubungan Ketiganya?
Sekarang coba kita tarik benang merah.
Cuaca adalah kejadian jangka pendek, Iklim adalah rata-ratanya dalam jangka panjang, dan Bencana adalah akibat buruk dari cuaca atau iklim ekstrem.
Penting buat kita memahami bedanya, supaya bisa tahu mana yang butuh solusi harian, dan mana yang butuh kebijakan jangka panjang.
Kenapa Ini Penting dan Kenapa kita harus peduli?
Karena banyak kebijakan publik dan keputusan besar yang bisa salah arah kalau masyarakatnya enggak paham. Misalnya, kalau banjir dianggap “nasib”, padahal itu dampak perubahan iklim dan salah urus tata kota.
Atau kalau suhu panas dianggap cuma “cuaca buruk”, padahal bisa jadi kita sedang mengalami perubahan pola iklim yang nyata.
Dan yang paling penting — dengan pemahaman ini, kita bisa lebih bijak menyikapi informasi dan lebih siap ikut serta dalam aksi nyata.
Sahabat, itu tadi penjelasan tentang cuaca, iklim, dan bencana.
Kelihatannya sederhana, tapi sebenarnya menyangkut nasib jutaan orang — termasuk kita.
Terima kasih sudah mendengarkan Cerita Yang Berubah, Panas yang Tidak Bisa Diabaikan.
Jangan lupa ikuti episode-episode selanjutnya, karena kita akan bahas lebih dalam soal perubahan iklim dari berbagai sisi.
Sampai jumpa dan tetap peduli!
Leave a Reply