Perubahan Iklim | Indonesia akhirnya memutus pakta deforestasi dengan Norwegia. Pemutusan ini mengakhiri kerjasama indonesia dengan Norway terkait pada kerjasama untuk mengurangi emisi karbon dan deforetasi.
Kementrian Luar Negeri Inonesia menyebut alasan pemutusan ini disebabkan “kurangnya kemajuan nyata dalam pelaksanaan kewajiban pemerintah Norwegia,.” Sementara Indonesia mengklaim telah membuat langkah maju menyusul keberhasilan Indonesia dalam memenuhi komitmennya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca setara dengan 11,2 juta ton emisi karbon dioksida pada 2016-2017.
Sebagaimana diketahui, Norwegia berjanji untuk berkontribusi sebesar $56 juta untuk Indonesia, berdasarkan hasil pengendalikan deforestasi di bawah skema konservasi hutan 2016-2017, yang didukung PBB yang dikenal sebagai REDD+.
Baca Juga
Klinik Autism Utama di Indonesia
Apa itu Autis
Apakah Anak Saya Autis?
Dibalik Autism, Lebih Dari Sekedar Gen
“Keputusan untuk mengakhiri Letter of Intent sama sekali tidak akan mempengaruhi komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” demikian Kementrian Luar Negeri Indonesia menyebutkan dalam siaran pernya.
Pada dasarnya gagalnya pakta deforestasi ini semakin mengajarkan pada kitta untuk tidak bergantung dengan perjanjain kerjasama negara-negara diluar. Seringkali pakta-pakta ini disusun berdasarkan kepentingan asing untuk mengatur tentang bagaimana kita mengelola sumberdaya alam yang kita miliki.
Indonesia di bawah kesepakatan Paris telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 41% pada 2030 dengan bantuan internasional. Pemerintah menargetkan untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060.
Leave a Reply