Hidup tanpa sampah sepertinya selain mulai menjadi trend di berbagai negara namun juga menyisakan pertanyaan besar, mungkinkah hidup tanpa sampah?
Pada dasarnya gaya hidup nol sampah bukan plek diartikan tanpa sampah. Ini mustahil. Gaya hidup nol sampah mengacu pada gaya hidup generasi tua jauh sebelum kita. Kita betul-betul membeli apa yang kita butuhkan dan menjaga apa yang yang sudah kita miliki. Ini termasuk dengan pilihan pembelian bahan makanan, pembelian peralatan yang bisa diperbaiki dan pakaian.
Pastinya, gaya hidup nol sampah akan menempatkan penggunaan barang sekali pakai sebagai list pertama dari barang yang kira beli. Kita akan menyediakan dispenser dengan gelas daripada menyediakan botol air minum 600 ml, kita akan mengganti produk kemasan styrofoam dengan kertas, dsb. Intinya, sebelum kita membeli sesuatu kita harus menilai apakah barang yang akan kita beli akan menyisakan sampah.
Sebagai opsi terakhir, jauh dibawah pembelian/penggunaan kembali barang bekas.
Apakah ini cara hidup yang sempurna? Tentu saja tidak. Apakah itu sepenuhnya mewakili ekonomi berputar? Tentu saja tidak.
Kita hidup dalam sistem yang cacat yang menantang norma-norma alam. System ini kemudian menantang ide-ide baru dan inovasi.
Kita sering melupakan seberapa besar kekuatan kita sebagai konsumen. Bila kita semua berdiri pada barisan yang sama maka bisnis akan mulai mencari solusi untuk menerapkan ekonomi berputar.
Bila kita melihat sekeliling kita, terutama di kota-kota besar, kita akan melihat ada begitu banyak toko yang menawarkan zero waste/nol sampah atau low waste. Angka ini akan semakin tumbuh sehingga akan memaksa produsen untuk mulai berubah.
Nol sampah bukan ilmu roket
Ya betul. Mencoba untuk hidup berkelanjutan bukan seperti menerapkan ilmu tentang roket. Kita hanya tinggal menemukan beberapa hal yang sesuai dengan kebiasaan belanja dan mulailah.
Namun bila kita ingin serius untuk memulainya, gunakan empat hal besar yang harus dilakukan berikut ini. Tapi akan lebih bauk bila anda mencoba sesuatu hal yang baru. Setelah kita menguasainya, kita mulai dengan hal yang lain.
Tentu semua ini akan butuh upaya yag luar biasa mengingat kebiasaan yang harus kita rubah. Namun bila kita sabar dn tekun, kita dapat membuat dampak besar dengan beberapa perubahan kecil. Kita bisa membuat ekonomi berputar.
Temukan Komunitas
Bergabung dengan komunitas dan temukan ide-ide baru disitu. Bergabung dengan komunitas selain untuk menemukan ide-ide baru juga untuk menggalang kekuatan untuk melakukan lobi pada produsen dan end user pengguna produk.
Bekerja Untuk Mengubah Bisnis
berikutnya adalah mendorong perubahan pada bisnis lokal. Kita bisa meminta pedagang nasi goreng untuk mengganti styrofoam dengan besek bambu misalnya. Atau meminta pedagang kopi lokal untuk mengenakan biaya atas gelas sekali pakai yang digunakan atau memberi reward bila pelanggan membawa tumbler sendiri.
Namun lagi, kita harus bisa meyakinkan mereka bahwa seluruh tindakan ini dilakukan bukan atas dasar tekanan. Mereka harus melakukannya dengan cara yang gembira dan membanggakan karena sudah ikut terlibat dalam melawan perubahan iklim.
Anda juga bisa meminta toko kelontong untuk memberikan potongan yang cukup berarti apabila pelanggan membawa kantong plastik sendiri. Tempelkan sticker di depan toko kelontong anda tentang hal ini dan berbanggalah telah menjadi bagian dari sebuah perubahan besar bagi anak cucu kita.
Selalu mudah untuk melakukan perubahan pada tingkat lokal. Tetapi pada ahirnya kita harus membawa ide-ide ini ke puncak pencemar seperti Le Minerale, Aqua, Coca-Cola, Nestle, Unilever dan sejumlah merk besar lainya yang beroperasi dan memiliki pabrik di Indonesia. Memaksa mereka menerapkan ekonomi berputar.
Hal ini tidak akan bisa terjadi bila tidak banyak orang yang terlibat.
Bekerja Untuk Merubah Kebijakan
Seringkali, setelah kerusuhan umum kebijakan akan berubah. Seringkali pengambil kebijakan enggan memperhatikan suara-suara yang muncul terkait perubahan kebijakan. Tidak salah. Karena dianggap suara yang menolak begitu sedikit. Menjadi salah apabila mereka tidak melihat alasan fundamental yang melatarbelakangi munculnya suara tersebut.
Namun satu hal yang pasti, untuk melakukan perubahan secara nasional bisa dimulai secara local. Aturan penggunaan produk kemasan lokal seperti styrofoam bisa dilakukan secara lokal yang kemudian diikuti pada skala kabupaten dan kota. Lalu bisa melebar ke propinsi dan propinsi tetangga hingga pada akhirnya akan menjadi satu kebijakan nasional.
Masing-masing dari kita memainkan peran penting dalam gerakan ini. Ini bukan kompetisi untuk melihat siapa yang paling ramah lingkungan, paling vegan, paling berkelanjutan, atau paling bebas plastik.
Ini semata hanya tentang mencoba. Perubahan akan datang, dan itu semua berkat Anda!
Ini bukan tentang kesempurnaan; Ini tentang membuat pilihan yang lebih baik untuk masa depan anak cucu kita. Ini adalah amal yang tiada putus.
Leave a Reply