Produk plastik menonjol dalam industri konstruksi, transportasi, dan pengemasan. Produk ini umumnya serbaguna, tahan lama dan ringan. Semenjak ditemukan kali pertama, Inovasi plastik berkontribusi pada banyak produk penyelamat jiwa yang merevolusi industri perawatan kesehatan.
Bersamaan dengan manfaat, plastik juga menyisakan limbah. Limbah ini bukan hanya diakhir penggunaan namun dimulai dari proses produksi, penggunaan, dan pembuangan.
Produk dari material plastik dibagi antara mono-material dan multi-material. Produk mono-material seluruhnya terbuat dari satu jenis resin, sedangkan produk multi-material mencakup satu atau lebih jenis resin, kertas, atau logam.
Environmental Protection Agency (EPA) membagi menjadi tiga jenis untuk keperluan limbah padat perkotaan:
- Wadah dan kemasan. Meliputi produk seperti kantong plastik, wadah, dan bahan pembungkus. Bahan ini dapat digunakan untuk membungkus atau menampung barang konsumsi (misalnya makanan, minuman, obat-obatan, produk kosmetik, kasur) dan sering kali dibuang ke limbah rumah tangga.
- Barang tidak tahan lama. Mencakup produk dengan masa pakai kurang dari tiga tahun, seperti piring plastik, gelas, kantong sampah, popok sekali pakai, dan pakaian.
- Barang tahan lama. Terdiri dari produk yang tetap digunakan lebih dari tiga tahun seperti peralatan rumah tangga, furnitur, karpet, dan barang elektronik konsumen.
Plastik dibuat dari bahan baku bahan bakar fosil murni. Ketiga jenis produk tersebut dikategorikan menjadi tujuh jenis polimer dengan kode resin, yang biasanya tercantum pada produk bersangkutan.
Memahami berbagai jenis polimer plastik adalah hal yang penting karena beberapa sistem daur ulang hanya menerima jenis polimer tertentu, yang berarti beberapa produk plastik mungkin tidak dapat didaur ulang dalam sistem tersebut.
Pemerintah dapat mengembangkan solusi khusus polimer jika produk tertentu sering salah dikelola atau dibuang sembarangan.
Polusi Plastik
Sampah plastik dapat secara sengaja atau tidak sengaja masuk ke lingkungan selama fase produksi, konsumsi, dan pembuangan dalam siklus hidup produk, meskipun hal ini paling sering terjadi pada akhir masa manfaatnya.
Polusi plastik dapat berasal dari:
- Pelet resin yang bocor selama produksi plastik.
- Sampah yang salah dikelola (misalnya sampah yang dikumpulkan tetapi dibuang secara tidak benar atau ilegal atau sampah yang tidak dikumpulkan di wilayah yang terdapat layanan pengelolaan sampah padat).
- Sampah (barang yang dibuang ke lingkungan).\
- Abrasi atau “keausan” dan yang menyebabkan terurainya mikroplastik.
- Kegiatan industri dan kelautan.
- Peristiwa bencana.
- Limpasan perkotaan dan air hujan.
- Air limbah mesin cuci.
Polusi plastik dari sumber daratan yang berakhir di lautan dan saluran air mencakup barang-barang seperti kemasan, produk sekali pakai, produk konsumen tahan lama, produk rumah tangga, dan mikroplastik (misalnya partikel dari ausnya sebuah ban dan serat mikro dari tekstil).
| Baca Juga : Manfaat mengatasi polusi plastik
Polusi plastik yang berasal dari laut dapat mencakup peralatan berperahu, memancing, atau akuakultur yang terbengkalai, hilang, atau dibuang.
Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional memperkirakan bahwa sumber sampah plastik di darat menyumbang hingga 80% sampah plastik yang mencemari saluran air dan lautan.
AS memainkan peran penting dalam perekonomian global produk plastik. Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan memperkirakan bahwa Amerika Serikat mengonsumsi 18% produk yang terbuat dari plastik pada tahun 2019, dan penggunaan plastik per kapita lebih tinggi dibandingkan negara lain mana pun secara global.
Leave a Reply